
Tips Mendapatkan Pekerjaan, Secara Rinci, Jelas Dan Lengkap
31/12/16 18.55
Tips, WA:+6287777909028, by : Denny Febiana Nurhidayat
https://intitute.blogspot.com/2015/08/lowongan-kerja-tips-mendapatkan.html
| Tips Mendapatkan Pekerjaan, Secara Rinci, Jelas Dan Lengkap 31/12/16 18.55 Tips, WA:+6287777909028, by : Denny Febiana Nurhidayat https://intitute.blogspot.com/2015/08/lowongan-kerja-tips-mendapatkan.html |
KIAT MENDAPATKAN PEKERJAAN
Dalam banyak kasus, kemampuan akademik yang tinggi juga seringkali bukan jaminan untuk bisa diterima bekerja. Orang-orang yang termasuk dalam kelompok terakhir yang sudah mengirimkan puluhan surat lamaran tetapi tidak kunjung diterima bekerja seringkali menjadi frustrasi dan akhirnya putus asa sehingga kehilangan semangat untuk mencari pekerjaan. Akibatnya mereka cenderung menjadi penganggur dan memiliki konsep diri yang negatif.10 Pertanyaan yang Sering Diajukan Saat Wawancara Kerja
Sebelum berangkat untuk wawancara kerja di satu perusahaan, sangat penting bagi Anda untuk membuat daftar pertanyaan yang kemungkinan akan ditanyakan pewawancara, dan mempersiapkan jawabannya.
Mempersiapkan jawaban yang baik akan membantu Anda untuk tidak panik, menjawab dengan baik, dan meningkatkan kepercayaan diri Anda.
Berikut ini ada 10 pertanyaan wawancara yang paling sering ditanyakan untuk mencari kelemahan pencari kerja. Sepuluh pertanyaan ini sangat tepat untuk Anda gunakan untuk berlatih wawancara kerja. Sepuluh pertanyaan tersebut adalah:1. “Apa kelemahan Anda?”
Cara terbaik untuk menjawab pertanyaan ini adalah dengan meminimalkan kelemahan dan menekankan pada kekuatan Anda.
Sampaikan hal-hal profesional yang Anda anggap sebagai kelemahan anda daripada berkonsentrasi pada kualitas pribadi negatif. Kemudian, sampaikan pula bahwa Anda terus melakukan sesuatu untuk memperbaiki diri sendiri secara profesional dalam rangka memperbaiki kelemahan Anda tersebut.
2. “Ceritakan tentang diri Anda.”
Mungkin pertanyaan ini terdengar standar dan sangat sederhana, namun kenyataannya tidak sesederhana pertanyaannya.
Jangan menjawab dengan apa-apa yang sudah Anda tulis dalam CV, terutama apabila Anda diminta menjelaskan dalam waktu yang singkat dan dibatasi.
Sampaikanlah fokus pada pendidikan, pengalaman kerja, dan kegiatan atau pekerjaan Anda yang terakhir. Di sela-sela menjelaskan, selipkan poin kelebihan Anda yang menonjol.
3. “Mengapa kami harus mempekerjakan Anda?”
Pertanyaan ini cukup menjebak, dan Anda harus benar-benar bisa memberikan alasan yang baik untuk menjawabnya.
Cara terbaik menjawabnya adalah dengan merangkum semua pengalaman kerja Anda yang menurut Anda akan bermanfaat bagi perusahaan.
Tunjukkan dengan penuh percaya diri dan terlihat bahwa Anda sungguh berharap bergabung di perusahaan ini.
4. “Mengapa Anda ingin bekerja di perusahaan kami?”
Pewawancara menanyakan pertanyaan itu semata-mata untuk memastikan bahwa Anda sungguh-sungguh tertarik pada pekerjaan ini dan bukan hanya sekedar coba-coba.
Sebagai pelamar kerja Anda harus meyakinkan pewawancara bahwa Anda serius dan sangat tertarik dalam pekerjaan yang Anda lamar. Tunjukkan dengan bahasa verbal, dan juga bahasa tubuh yang mendukung pernyataan Anda.
5. “Apa visi Anda? Bagaimana Anda melihat diri Anda lima tahun ke depan?”
Daripada berbicara tentang masa depan yang jauh, akan lebih baik bila Anda menjawab dengan fokus ke visi jangka pendek atau menengah Anda.
Sangat baik pula jika Anda melibatkan perusahaan dalam membahas tujuan profesional Anda. Contohnya, sampaikan bahwa Anda melihat diri Anda sebagai menjadi bagian dari perusahaan dan membantu dalam mencapai tujuan dan misi itu.
Banyak pewawancara menanyakan pertanyaan ini untuk melihat motif sebenarnya dari si pelamar, apakah ia sungguh-sungguh ingin berkarir di perusahaan ini, atau hanya sebagai batu loncatan dan pengalaman untuk selanjutnya pindah ke perusahaan lain.
6. “Mengapa Anda meninggalkan pekerjaan Anda saat ini?”
Ini pertanyaan yang cukup sulit, biasanya digunakan pewawancara untuk melihat profesionalisme serta kemampuan pelamar untuk tetap pada pekerjaan.
Jangan sekali-kali menjawabnya dengan menyebutkan hal negatif tentang atasan atau perusahaan Anda saat ini atau sebelumnya.
Lebih baik Anda menjawabnya dengan jawaban bijaksana bahwa Anda mencari kesempatan baru yang lebih baik untuk meningkatkan pengetahuan profesional Anda.
7. “Apakah Anda merasa puas dalam pekerjaan Anda?”
Hati-hati menjawab pertanyaan ini, karena jawaban yang tidak meyakinkan bisa menyebabkan Anda kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan itu.
Konsentrasilah untuk membahas pada hal-hal yang memotivasi Anda daripada berprasangka buruk pada pekerjaan Anda sebelumnya.
Ini akan memberi kesan bahwa Anda adalah karyawan yang baik karena dapat menahan diri membuat pernyataan buruk tentang pekerjaan Anda sebelumnya, ditambah lagi ini akan memberikan perusahaan masa depan Anda ide-ide tentang bagaimana mememotivasi karyawan mereka.
8. “Apa yang dapat Anda lakukan untuk kami, yang calon lain tidak bisa tawarkan?”
Banyak pelamar bingung saat diajukan pertanyaan ini karena takut bahwa jawaban mereka tidak cukup baik seperti yang diharapkan perusahaan.
Percaya diri dan fokuslah untuk membahas poin-poin positif diri Anda dan kualifikasi pekerjaan yang Anda anggap penting dan relevan dengan pekerjaan yang Anda lamar.
9. “Apa tiga hal positif akan atasan terakhir Anda katakan tentang Anda?”
Sebutkanlah sifat-sifat positif Anda baik sebagai pribadi dan sebagai seorang karyawan yang tidak hanya dilihat oleh atasan Anda sebelumnya tetapi juga oleh karyawan lain sejawat Anda. Ingat-ingat apa komentar positif dari atasan Anda sebelumnya yang ia sampaikan atau tertulis melalui penilaian kinerja Anda.
10. “Berapa gaji yang Anda cari? Atau berapa banyak gaji yang Anda harapkan?”
Saat pewawancara menanyakan persyaratan gaji Anda, biasanya berarti mereka menyukai Anda dan mulai mempertimbangkan Anda untuk menjadi bagian dari perusahaan.
Beberapa perusahaan bahkan akan menanyakan riwayat gaji Anda dari pekerjaan sebelumnya. Anda harus bisa bernegosiasi gaji. Bacalah tulisan tentang trik-trik bernegosiasi gaji.
Kesalahan yang Sering Dilakukan Pencari Kerja
Pencari kerja yang baru saja lulus seringkali memiliki semangat yang menggebu-gebu untuk mencari kerja. Antusiasme dan semangat seperti ini patut dikagumi. Akan tetapi ada beberapa kesalahan yang acapkali dipicu oleh antusiasme berlebihan seorang job seeker. Memang hal ini tidak akan menghancurkan kesempatan karir Anda di masa depan, tetapi paling tidak kesalahan berikut ini akan memberikan 'dent' atau sedikit cacat pada kesempatan Anda untuk mendapatkan pekerjaan yang baik di awal karir Anda.1. Sistem sapu jagad.
Karena ingin cepat mendapatkan kerja dan menyadari bahwa karir bisa dimulai dari mana saja, maka Andapun mengirimkan lamaran dan CV ke perusahaan mana saja yang sedang membutuhkan karyawan. Hal ini memang merupakan salah satu cara membuat perusahaan dan pasar tenaga aware bahwa Anda sedang berburu kerja. Namun membabi buta melamar pekerjaan tanpa mempertimbangkan kompetensi, keterampilan dan passion hanya akan membuang waktu dan menunjukkan bahwa Anda tidak memiliki strategi dan rencana. Bayangkan jika semua perusahaan tersebut menginginkan mewawancarai Anda pada saat yang sama? Apa yang harus Anda lakukan jika ternyata setelah Anda mulai bekerja Anda tidak menyukai pekerjaan tersebut? Fokuskan pada satu atau beberapa pekerjaan yang ingin Anda kerjakan dan di perusahaan yang sesuai dengan nilai-nilai dan budaya yang Anda anut. Cara ini akan membuat proses pencarian kerja berjalan lebih efisien dan efektif. Semakin baik strategi dan taktik Anda maka semakin besar kemungkinan sukses Anda raih.
2. Tidak memanfaatkan network dengan maksimal.
Karena takut dengan label nepotisme maka seringkali Anda enggan memanfaatkan jejaring Anda. Padahal salah satu sumber terbesar informasi lowongan kerja berasal dari network. Selama Anda hanya membutuhkan informasi, bukan kemudahan untuk mendapatkan pekerjaan tersebut, maka sah-sah saja jika Anda bertanya mengenai informasi lowongan pekerjaan kepada jejaring Anda. Network juga bisa dijadikan sumber referensi. Namun selektiflah dalam memilih siapa yang telah mengenal kinerja, kualifikasi dan kompentensi kerja Anda. Karena itulah penting untuk terus membangun dan menjaga network Anda, mulai dari kuliah, masa magang, hingga pertemanan dan relasi bisnis.
3. Surat lamaran dan CV yang general untuk semua perusahaan dan posisi.
Setiap perusahaan mempunyai standar yang berbeda mengenai CV dan lamaran yang masuk. Setiap posisi yang diiklankan juga memiliki kualifikasi yang unik dan berbeda-beda. Sesuaikan setiap surat lamaran dan CV Anda dengan posisi dan perusahaan. Buka surat lamaran Anda dengan nama yang bersangkutan atau HRD staff/ manager, daripada hanya sekedar posisi. Misalnya menuliskan : "Dear Mr. Subandito, HRD Manager", lebih baik daripada hanya menuliskan : "Dear HRD Manager" karena Anda memberikan sentuhan personal. Demikian juga dengan CV, sesuaikan keterampilan yang Anda miliki dengan kualifikasi yang disyaratkan oleh perusahaan.
4. Hanya fokus pada satu satu cara.
Mungkin Anda terlalu fokus pada pencarian informasi lowongan kerja di media Internet sehingga melupakan media cetak atau sebaliknya. Kombinasikan kedua media tersebut. Tidak semua perusahaan mengiklankan lowongan kerja di koran saja atau di Internet saja. Untuk respon yang maksimal biasanya perusahaan mengkombinasikan keduanya. Terbukalah terhadap akses informasi dari mana saja. Secara teratur belilah koran yang halaman lowongan kerjanya sudah terpercaya dan jadilah anggota portal lowongan kerja yang sudah terkemuka.
5. Tidak melakukan follow up.
Mungkin cara ini belum jadi budaya di Indonesia. Setelah wawancara, seringkali job seeker pasif menunggu sampai pihak perusahaan menelepon atau memberi kabar. Padahal untuk menunjukkan keseriusan dan antusiasme, tidak ada salahnya melakukan follow upsetelah wawancara selesai. Jangan lupa tanyakan siapa yang harus Anda hubungi dan kapan waktu yang tepat untuk melakukan follow up. Kepastian tentang pekerjaan juga membuat Anda lebih nyaman untuk menentukan langkah pencarian kerja selanjutnya.Anda harus berhati-hati terhadap iklan lowongan kerja yang:
1. Meminta SogokanMeminta Anda untuk membayar uang sebelum memproses aplikasi Anda atau memberikan pelatihan kepada Anda;
2. MLMMengundang Anda wawancara, yang kemudian berubah menjadi multi-level marketing atau skema penjualan piramida;
3. PenipuanMenyalahgunakan informasi resume Anda untuk menjual produk (seperti asuransi, dll) atau membuat penawaran yang tidak berhubungan dengan lowongan yang diiklankan;
4. Meragukan/Membingungkan/MenyesatkanUmumnya tidak benar, meragukan atau menyesatkan (misalnyajudul lowongan, penjelasan pekerjaan atau penjelasan perusahaan yang membingungkan/menyesatkan), atau
5. Email Tidak JelasMenggunakan email berbasis web dengan alamat umum, bukan alamat email milik perusahaan.